Stunting pada anak merupakan kondisi serius yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata atau anak yang sangat kecil, tubuh tidak tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usia dan berlangsung lama. Bahkan tahap akhir diikuti dengan gangguan intelektual pada anak akibat kekurangan gizi kronis.
Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor dalam kandungan, antara lain infeksi saat hamil, kekurangan gizi (malnutrition) pada ibu hamil, gizi kurang optimal pada bayi hingga usia tiga tahun, infeksi berulang atau stimulasi lingkungan yang buruk.
Penyebab Stunting yang Harus Diwaspadai
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), stunting disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang pada bayi, kekurangan ASI, infeksi berulang atau penyakit kronis yang menyebabkan sulitnya penyerapan nutrisi nutrisi dalam makanan.
Faktor risiko keterlambatan pertumbuhan anak juga merupakan akibat dari pengasuhan yang tidak memadai oleh orang tua sejak anak dalam kandungan, ibu hamil dapat mengalami gangguan kesehatan atau tidak memberikan nutrisi pada janin.
1. Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Penyebab utama stunting pada anak adalah malnutrisi selama kehamilan. Ibu hamil dapat mengalami malaria, tekanan darah tinggi, infeksi HIV/AIDS atau riwayat penyakit lain yang juga mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Stunting juga bisa terjadi jika ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup seperti kalsium, zat besi, asam folat, omega-3, serta vitamin dan mineral penting lainnya. Akibatnya, janin dalam kandungan juga tidak mendapat nutrisi yang cukup, lahir dengan berat badan rendah, berisiko kekurangan gizi atau komplikasi lainnya.
2. Infeksi atau Penyakit Menular
Anak-anak berisiko terkena banyak penyakit berbahaya, penyakit menular, infeksi mikroba, kerusakan usus, diare atau gangguan pertumbuhan lainnya sampai mereka menjadi semakin jelas pada usia 6 sampai 18 bulan.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis atau dibiarkan begitu saja, dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak Anda. Ini dapat menyebabkan malnutrisi, stunting atau kekurusan, terutama karena penyakit tanpa gejala yang dapat diderita anak-anak.
3. Kurang Gizi
Sejak masa kehamilan, kelahiran hingga usia lanjut, anak membutuhkan makanan yang seimbang dan bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tidak hanya untuk kesehatan otak, tetapi juga untuk kesehatan fisik, mental, emosional dan kognitif. Oleh karena itu, orang tua harus memenuhi kebutuhan gizi anak secara penuh yaitu memberikan anak makanan sehat sehari-hari, susu, vitamin dan suplemen jika diperlukan.
Orang tua juga harus memperhatikan alasan mengapa anak tidak mau makan. Jangan sampai anak anoreksia berujung pada malnutrisi. Anak dengan gizi buruk kronis dalam waktu yang lama akan berisiko mengalami stunting dan kekurusan.
Penuhi nutrisi anak dengan Nutren Junior, susu yang diformulasikan dengan 50% Protein Whey, omega 3, 6, & DHA, probiotik, lemak nabati, nutrisi lengkap, dan juga bebas laktosa untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi anak sehingga bisa mengurangi risiko stunting pada anak.